KERAJAAN MEDANG KAMULAN
letak Geografis
Kerajaan Medang Kamulan didirikan
oleh Mpu Sindok setelah memindahkan pusat pemerintahannya dari Jawa Tengah ke
Jawa Timur. Letak Medang Kamulan berdsarakan prasasti terletak di muara Sungai
Brantas, dengan ibu kotanya bernama Watan Mas.
Sumber Sejarah
A. Prasasti
Prasasti-prasasti yang
menerangkan Kerajaan Medang Kamulan adalah sebagai berikut :
1.
Prasasti Mpu Sindok dari Desa Tangeran
(daerah Jombang, Jawa Timur) tahun 933 M yang menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok
memerintah bersama permaisurinya Sri Wardhani Pu Kbin,
2.
Prasasti Mpu Sindok dari daerah Bangil
yang menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintahkan pembuatan satu candi
sebagai tempat pendarmaan ayahnya dari permaisurinya (Rakyan Bawang).
3.
Prasasti Mpu Sindok dari Lor (dekat
Nganjuk) tahun 939 M yang menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintahkan
pembuatan candi yang bernama Jayamrata dan Jayastambho (tugu kemenangan) di
Desa Anyok Lodang.
4.
Prasasti Calcuta, prasasti dari Raja
Airlangga yang menyebutkan silsilah keturunan dari Mpu Sindok.
Berita Asing
1. Berita dari India
Berita dari India
menerangkan bahwa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan persahabatan dengan
Kerajaan Chola untuk membendung dan menghalangi kemajuan Kerajaan Medang
Kamulan pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa.
2. Berita dari Cina
Berita dari Cina berasal
dari catatan-catatan yang ditulis pada zaman dinasti Sung yang menerangkan
bahwa antara kerajaan yang berada di Jawa dan Kerajaan Sriwijaya sedang terjadi
permusuhan, sehingga pada waktu duta Sriwijaya pulang dari Cina (tahun 990 M)
terpaksa harus tinggal dulu di Campa sampai perang reda. Pada tahun 992 M,
pasukan dari Jawa telah meninggalkan Sriwijaya dan Kerajaan Medang Kamulan
dapat memajukan pelayaran dan perdagangan.
Kehidupan Politik
Sejak berdiri dan berkembangnya terdapat beberapa
raja yang memerintah Kerajaan Medang Kamulan. Raja-raja tersebut sebagai
berikut :
1.
Raja Mpu Sindok
Mpu
Sindok adalah raja pertama Kerajaan Medang Kamulan yang bergelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isyana Wikrama Dharmatunggadewa.
Ia memerintah selama dua puluh tahun dengan adil dan bijaksana. Untuk
kemakmuran rakyatnya, ie membangun bendungan atau tanggul untuk pengairan.
Dalam memerintah ia dibantu oleh permaisurinya yaitu Sri Wardhani Pu Kbin.
2. Dharmawangsa Teguh
Dharmawangsa
Teguh adalah cucu Mpu Sindok, yang terkenal sebagai seorang raja yang memiliki
pandangan politik yang tajam. Pada tahun 1003 M Dharmawangsa Teguh mengirimkan
tentaranya untuk merebut pusat perdagangan di Selat Malaka dari tangan Kerajaan
Sriwijaya.
Serangan
tersebut mengalami kegagalan, bahkan Sriwijaya melalui Kerajaan Wurawari
berhasil melakukan serangan balik. Serangan dari Kerajaan Wurawari tersebut
mengakibatkan hancurnya Kerajaan Medang Kamulan (1016 M). Peristiwa tersebut
disebut Pralaya Medang dan
Dharmawangsa Teguh gugur.
3.
Airlangga
Airlangga adalah putra Raja Udayana dan
Mahendradatta (saudara perempuan Dharmawangsa Teguh). Airlangga menikah dengan
putri Dharmawangsa Teguh. Pada upacara pernikahan tersebut Kerajaan Medang
Kamulan diserang Kerajaan Wurawari, yang mengakibatkan hancurnya Medang
Kamulan.
Airlangga
berhasil melarikan diri ke hutan bersama pengikutnya yang setia yang bernama
Narotama. Setelah merasa kuat Airlangga kembali ke Kerajaan Medang Kamulan dan
berhasil menjadi penguasa pada tahun 1019 M dengan gelar Rakai Halu Sri Lakeswara Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta
Wirakramatunggadewa.
Airlangga berusaha memulihkan kewibawaan Kerajaan Mudang Kamulan dan
berhasil menaklukkan raja-raja yang sebelumnya menjadi vasal pada masa
pemerintahan Dharmawangsa Teguh.
Airlangga berhasil memindahkan pusat pemerintahan dai Medang Kamulan ke
Kahuripan. Untuk memperbaiki kesejahteraan rakyatnya, Airlangga melakukan tindakan-tindakan
sebagai berikut :
a) Memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh yang letaknya di muara Sungai
Brantas.
b) Membangun Waduk Waringin Sapta untuk mencegah banjir.
c) Membangun jalan yang menghubungkan daerah pesisir dengan pusat kerajaan.
Kerajaan Medang Kamulan mencapai puncak kejayaan dan kemakmuran pada masa
pemerintahan Raja Airlangga. Pengalaman hidup dan keberhasilan Airlangga
dikisahkan dalam Kitab Arjunawiwaha yang
ditulis oleh Mpu Kanwa.
Setelah Kerajaan mencapai kesejahteraan Airlangga memasuki masa
kependetyaan. Kemudian tahta diserahkan kepada putri yang lahir dari
permaisuri, namun putri Airlangga tersebut lebih memilih menjadi seorang
pertapa dengan gelar Ratu Giri Putri.
Akhirnya tahta kerajaan diserahkan kepada kedua orang putra yang terlahir
dari selir Airlangga
Selanjutnya Kerajaan Medang Kamulan terbagi menjadi dua, yaitu Kerajaan
Jenggala dan Kerajaan Kediri (Panjalu). Maksud Airlangga membagi kerajaan
tersebut menjadi dua adalah untuk mencegah terjadinya perang saudara. Kerajaan
dibagi menjadi dua bagian dengan batas Gunung Kawi atas bantuan Mpu Barada,
Jenggala dengan ibu kotanya Kahuripan dan Panjalu dengan ibu kotanya Daha
(Kediri)
Keadaan Masyarakat
Dalam bidang ekonomi,
pemindahan pusat kekuasaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur memiliki arti yang
sangat strategis. Tujuan Mpu Sindok mendirikan pusat kerajaan di tepi Sungai
Brantas adalah agar daerah tersebut menjadi pusat pelayaran dan perdagangan di
Jawa Timur.
Aktivitas pelayaran dan perdagangan pada masa pemerintahan Dharmawangsa
Teguh tidak hanya berlangsung di Jawa Timur, tetapi berkembang di luar Jawa
Timur. Sedangkan pada mas pemerintahan Airlangga kegiatan perekonomian mulai
dibangun kembali.
0 komentar:
Posting Komentar